Kamis, 27 Agustus 2020

Stimulasi Sederhana yang Mempermudah Anak Cepat Berjalan

Fase belajar berjalan merupakan salah satu fase yang sangat krusial pada masa pertumbuhan setiap anak-anak. Salah satu tolak ukur anak bisa tumbuh dengan baik dan sehat adalah mampu belajar berjalan dengan baik hingga menyeimbangkan tubuhnya saat melangkahkan langkah pertama mereka. 

Akan tetapi bagi setiap orang tua yang memiliki anak-anak yang mengalami masalah keterlambatan saat belajar berjalan tidak perlu merasa khawatir karena ada beberapa macam terapi anak terlambat jalan yang bisa dilakukan dengan cara yang sangat mudah.

Berikut ini ada beberapa macam stimulus sederhana yang bisa menjadi terapi anak terlambat jalan yang bisa dipraktekan dengan sangat mudah di rumah. Teknik yang pertama adalah melatih kekuatan otot punggung pada anak. Tumpuan tubuh pada dasarnya tidak hanya berpusat pada kaki akan tetapi di sekitar otot punggung. Melatih kekuatan otot punggung akan membuat anak-anak lebih mudah berjalan serta efektif menjadikan kekuatan tubuhnya lebih kuat secara keseluruhan. 

Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melatih otot bahu adalah dengan menempatkan bayi dengan tengkurap secara sempurna lalu meletakkan benda yang mampu menarik perhatiannya. Ketika mereka tertarik dengan benda tersebut ia akan menggerakkan kepalanya ke atas dan memicu otot leher dan otot punggung bekerja lebih baik.

Stimulus sederhana lainnya yang bisa dijadikan sebagai terapi anak terlambat jalan adalah mengajak mereka rutin beraktivitas olahraga renang. Berenang merupakan salah satu aktivitas olahraga yang memberikan manfaat yang sangat besar bagi proses pertumbuhan seorang anak. Ketika berenang otot kaki dan pergelangan kaki akan aktif bergerak sehingga menjadikan kaki beserta otot yang menjadi lebih kuat dan kencang. 

Selain itu aktivitas berenang juga akan menjadikan pernafasan anak-anak menjadi lebih teratur dan lebih baik. Memberikan mainan yang bisa didorong menjadi teknik lainnya yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk mempermudah anak-anak belajar berjalan. Beberapa mainan seperti mobil-mobilan hingga sepeda anak menjadi salah satu benda yang bisa digunakan ketika belajar berjalan. Saat menggunakan mainan yang bisa didorong para orang tua tidak boleh luput memberikan perhatian pada anak-anaknya sehingga mereka terhindar dari cedera ketika belajar berjalan.


Selasa, 25 Agustus 2020

Kenali Tanda-Tanda Anak Sulit Berbicara

ciri anak tidak bisa bicara


Memiliki seorang anak yang tumbuh dengan riang dan ceria merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang tua. Anak balita biasanya akan mulai aktif di belajar berbicara ketika memasuki usia 2 tahun. Pada saat itu ia sudah mulai belajar bahasa dan kosa kata sederhana sehingga meningkatkan kemampuan berbicaranya sehingga lebih mudah dimengerti. Tetapi pada beberapa kasus ada beberapa anak yang sudah berusia 2 tahun akan tetapi belum bisa berkomunikasi dengan sangat baik dengan orang tuanya. 

Semua orang tua perlu mengetahui ciri anak tidak bisa bicara sehingga bisa menemukan solusi yang ampuh untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Berikut ini ada beberapa ciri anak tidak bisa bicara yang bisa dikenali dengan sangat mudah oleh semua orang tua. Ciri yang pertama adalah mengeluarkan suara. Ketika bayi berusia 9 bulan hingga ke atasnya mereka biasanya sudah bisa menggunakan beberapa kata sederhana seperti memanggil orang tua mereka. 

ciri anak tidak bisa bicara


Sedangkan pada usia 1 tahun hingga ke atasnya seorang bayi bisa mengetahui beberapa objek yang ada di sekitarnya dan mulai belajar untuk mengungkapkan nama-nama benda yang ada tersebut. Apabila buah hati kita jarang bersuara saat berusia 1 tahun itu merupakan salah satu tanda bahwa buah hati kita mengalami kesulitan untuk berbicara.

Ciri anak tidak bisa bicara selanjutnya adalah kurang memahami gerak tangan maupun gestur. Meskipun seorang anak kesulitan dalam berbicara akan tetapi secara umum mereka bisa memahami gerak tangan dan gestur yang dilakukan oleh orang lain. Apabila buah hati kita yang sudah berusia 2 tahun belum memahami gerakan sederhana seperti menunjuk kemungkinan besar mereka mengalami permasalahan dalam perkembangan linguistiknya. 

Jenis selanjutnya yang bisa diketahui oleh orang tua adalah memiliki susunan kosakata yang lebih sedikit. Ketika balita berusia 1 tahun seharusnya mereka sudah mulai belajar mengecek dan menyusun beberapa huruf konsonan seperti p m d b hingga n. Mengoceh biasanya diawali dengan meniru suara yang biasa didengar lalu ditambah dengan 1 hingga 2 kata lainnya.