cek masa subur |
Dan salah satu hal yang bisa dijadikan rujukan untuk melakukan cek masa subur tersebut adalah siklus menstruasi. Dengan menghitung siklus tersebut, dapat diketahui masa subur, yaitu saat wanita mengalami ovulasi atau keluarnya sel telur dari ovarium. Wanita dengan siklus haid 28 hari akan memiliki enam hari masa subur, yaitu lima hari sebelum ovulasi dan satu hari saat ovulasi.
cek masa subur |
Pada masa itu kemungkinan untuk hamil menjadi lebih tinggi. Siklus haid dapat berubah tiap bulan. Untuk itu, kita perlu mencatat siklus haid selama beberapa bulan. Tandai hari pertama haid sebagai hari kesatu. Dari catatan siklus haid selama beberapa bulan, kita bisa mengetahui siklus haid paling pendek dan paling panjang. Setelah kita mengetahui tentang siklus menstruasi tersebut,
Apa yang harus kita lakukan selanjutnya untuk melakukan cek masa subur tersebut ? Setelah mengetahui masa siklus haid paling pendek dan paling panjang dari pencatatan minimal delapan bulan, kita hanya perlu menyesuaikan dengan sebuah rumus sederhana untuk mencari tahu masa subur. Siklus paling pendek dikurangi 18 hari. Hasilnya adalah hari pertama masa subur. Misalnya siklus paling pendek kita adalah 27 hari.
Maka hari pertama masa subur adalah hari kesembilan. Siklus paling panjang dikurangi 11 Hasilnya adalah hari terakhir masa subur. Misalnya siklus paling panjang adalah 30 hari. Maka hari terakhir masa subur adalah hari ke-19. Hari-hari di antara dua tanggal tersebut, merupakan masa subur yang memiliki kemungkinan hamil lebih tinggi. Pada contoh di atas berarti masa subur berada di antara hari ke 9-19.
Untuk melakukan cek masa subur agar hasilnya lebih akurat lagi, anda bisa menggunakan sebuah ovutest bernama femometer. Sebuah alat pengecek kesuburan yang sangat mudah digunakan dan sangat akurat. Alat ini dapat bekerja hanya dalam hitungan menit dengan tingkat keterbacaan yang sangat tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar